trendingtopic.co.id – Pejabat Pentagon pada Selasa (28/2/2023) mengatakan, tidak ada bukti Ukraina menyalahgunakan bantuan senilai puluhan miliar dollar AS yang diberikan sejak invasi Rusia terjadi.
Bantuan militer untuk Kyiv sudah mencapai 50 miliar dollar AS (Rp 762 triliun) sejak perang Rusia -Ukraina pecah, yang lebih dari setengahnya disumbangkan oleh Amerika Serikat.
Banyaknya bantuan AS ini memicu kritik dari beberapa politisi, termasuk 11 Republikan yang yang meminta semua bantuan untuk Ukraina harus diakhiri.
Para anggota Komite Angkatan Bersenjata menanyai Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan AS Colin Kahl dan dua pejabat lainnya dalam rapat, setelah Partai Republik menguasai majelis rendah Kongres awal tahun ini.
“Tidak ada bukti Ukraina mengalihkannya ke pasar gelap,” jawab Kahl tentang bantuan ke Kyiv, dikutip dari kantor berita AFP.
“Tidak mengherankan mengingat intensitas pertarungan dan fakta mereka jelas menggunakan apa yang kami berikan dan apa yang sekutu serta mitra kami berikan kepada mereka untuk efek maksimal.”
“Jika beberapa dari sistem (senjata) ini berpindah tangan, itu adalah Rusia yang merebut barang-barang di medan perang.”
Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan AS Robert Storch mengatakan kepada komite, ada sejumlah besar orang di wilayah tersebut yang mengawasi misi pasokan dan pelatihan Ukraina.
“Kami belum membuktikan adanya senjata sensitif seperti rudal Stinger yang dialihkan secara ilegal,” kata Storch.
Komentar dari para pejabat selama dengar pendapat ini juga digaungkan juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder.
“(AS belum melihat) bukti adanya pengalihan yang meluas dari bantuan apapun yang kami berikan,” kata Ryder kepada wartawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.